Tampilkan postingan dengan label gowes. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gowes. Tampilkan semua postingan

Jogja Last Friday Ride JLFR ini hanya tentang bersepeda bukan tentang sepedahnya apa

Jogja last friday ride adalah kegiatan bersepeda setiap jumat akhir bulan dengan mengumpulkan sebanyak-banyaknya para goweser dari komunitas sepeda apapun di yogyakarta. Kegiatan ini terilhami oleh peristiwa Critical Mass yang ternyata sudah menjadi tradisi gerakan bersepeda di lebih dari 300 kota di dunia. Satu pesan yang dibawa dari kegiatan jogja last friday ride adalah mengkampayekan sepeda sebagai sebuah alat transportasi untuk bekerja, ke kampus, ke pasar dan kemana saja. Badan menjadi sehat, bumi terawat dan temanpun menjadi banyak.

Itulah sedikit ulasan saya tentang Jogja last friday ride (JLFR), dimana saat saya menulis tulisan ini JLFR sudah dilakukan sampai JLFR 4. Untuk JLFR 5 pada bulan september 2010 esok mungkin lebih banyak goweser atau pecinta sepeda dan lebih banyak lagi komunitas-komunitas yg bergabung. Kalau di lihat dari jenis sepedahnya banyak sekali seperti sepeda MTB, fixed gear, seli, sepeda onthel, low rider, dll.

JLFR 4 bulan agustus 2010 ini adalah JLFR pertama kali yang saya ikuti. Dan apa komentar saya tentang kegiatan ini "saya hanya bisa bilang waw wew wah duoh.... ternyata banyak sekali komunitas sepeda di jogja ini, jika para pecinta sepeda dua kota saja di kumpulin seperti apa yah? apalagi notabene pada JLFR kemaren masih banyak sekali bahkan berlipat-lipat jumlahnya pecinta sepeda jogja yang belum ikut dan yang terpinting adalah bersepeda -GOWES- jangan tanya ato beda-bedain sepeda nya apa... tujuannya sama yaitu lestarikan bumi ini... kalau bukan kita siapa lagi? "

Tidak hanya banyak jenis sepedahnya, namun banyak juga kalangan yang mengikuti JLFR yang kemaren. Dari kalangan wartawan ada, kalangan pemerintah ada, kalangan mahasiswa/mahasiswi ada, kalangan pelajar ada, kalangan pengangguran (mungkin ada karena ga sempat nanya satu persatu pekerjaanya apa... wkakak... ), kalangan anak muda yang gaul dan cool juga ada. Jadi banyak teman baru jika kalian bergabung dengan kegiatan ini.

Sempat bekenalan dengan teman baru dari goweser fixed dan teman2 mtb lain, lumayan sambil ngegowes ngegenjot medals... bisa saling share, dan mereka pun orangnya enak-enak ternyata. Waktu itu kan masih dalam suasana bulan ramadhan, kami pun buka di jalan (tepatnya di depan tugu jogjakarta) karena ngegowesnya rada pelan dan terbelakang. Padahal teman2 sudah sampai finish di 0 km yogyakarta dan mungkin sudah berbuka di sana. eh, ga di sangka sebungkus roti dan sebotol minuman penyegar dahaga jatuh dari langit (rejeki nih, di beliin ma teman gowes baru :D thanks momo... ). Dan jangan salah, ternyata banyak para wanita wanita cantik jelita juga hobinya ngegowes loh ;)) (dapet kenalan duwoh cantiknya... lol). Ternyata acara tertraktir dan di traktir tersebut berlanjut setelah sholat magrib di masjid kauman. Aku di ajak ke angkringan daerah wijilan, suasana angkringan yang berbeda... ihir lumayan tertraktir untuk kedua kali (thanks momo... ).

semoga bisa menghibur kalian semua :D dan tetap gowes selalu, ini saya bumbuhkan beberapa foto dari JFLR.

ngeri ga kamu, cew aja berani loh :D cara turunya gimana mbak?


Rame kan, saat melewati rel kereta api nih...


JFLR 4 saat sepeda seli nya mbak uun di senggol motor, semua bersedia ikut memperbaiki :D



Nah ini yang baru kenalan tadi :) mbah sintia yg ayu... ihir,



Paling depan nih yg narsisme adalah mbak pingping.. :D



Canda tawa sambil menangayuh pedal @jogja last friday ride




Om budi yang berbadan gedhe siap tarik gas


Pesan kami untuk kalian semua
LESTARIKAN BUMI MARI BERSEPEDA












pic from om candra and JFLR pic
source http://oxamoxa.wordpress.com/2010/05/29/jogja-last-friday/#comment-67

Gowes ke Candi Boko Yogyakarta

Bergaya di Jalan Masuk Candi Boko

Rencana berkunjung ke candi Boko sebenarnya sudah lama terdampar dalam angan-angan. Selain waktu yang sangat sulit dicari, semangat gowesnya emang lagi berkurang karena tertimpa tugas setiap harinya (sok sibuk kuliah). Jangan kira kampus swastaku memberikan mahasiswanya berleha-leha (sebenarnya waktu mengerjakan tugasnya lama, tapi kembali ke sistem SKS-sistem kebut semalam).

Planing berkumpul di kos syafii jam 5 pagi, dan langsung berankat ke candi Boko dengan harapan nanti pulangnya tidak terlalu panas (ada yg takut item kayak'e). Namun tidak di sangka dan di yana, ada seseorang yg uda di tungguin hampir sampai jam setengah enam belum nongol juga padahal seluruh anggota sudah lengkap. Siapakah dia?

Jalan pun masih sepi dan udara pagi kawasan jalan menuju prambanan menyegarkan tubuh yg sudah mengeluarkan keringat bercucuran. Kita berempat tidak tau dimanakah alamat candi Boko tepatnya. Hanya saja kemaren sudah bertanya pada teman klo candi boko itu sekitar candi prambanan dan kita putuskan langsung mengayukan pedals ke arah candi prambanan.

Bapak tua bersepeda ontel tua berada tepat di depanku dan dengan wajah sok kenal dan berbahasa jawa sangat halus ku sapa, "mbah, nyuwun sewu mbah... ajeng ten pundi? candi boko niku ten pundi nggeh mbah?". Begitu saja langsung to the point menanyakan jalan ke candi boko. Oke, sekarang kita sudah cukup diberi pencerahan oleh mbah sepeda ontel dan kami haturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada mbah ^_^.

Sampai di pelataran candi boko, Kempat sepeda (3 neptune + 1 heits) diikat pada sebuah tiang untuk menyamankan hati agar tidak kepikiran sepeda trus sewaktu kami masuk ke candi. Jalan tangga yang naik menjadi jalan kami menuju pelataran atas candi boko. Sempat bingung mau masuk kemana setelah sampai di atas.

Si rina berpose dengan tiga neptune satu heits


"Mas-mas klo mo masuk loket tiketnya di sebelah sana", kata securiti berbaju hitam. Oke deh mas, saya langsung berlari untuk menanyakan harga tiket masuknya. Dan ternyata harga tiket masuk 12.500,- rupiah dan untuk satu kamera 5.000,- rupiah. Sempat berpikir lagi, apakah saya membawa duit????

Aha dan kita putuskan hanya duduk di pelataran nya saja, di bawah pohon beringin yang sejuk karena uang tidak berada dalam dopet yang tipis ini. Semoga kapan hari kita bisa masuk ke candi boko yah kawan :P

salam gowes selalu!

Naik tangga menuju Candi Boko



Wajah-wajah memelas karena tidak jadi masuk candi