akun Twitter

Twitter apaan sih? lu ga tau twitter? wah NDESO!! tukang jualan kripik aja ngetwit loh, eh jangankan dari alam manusia... yang dari alam setan aja jg ada yg hobinya ngetwit, tuh dari poconggg sampai drakula.

Tapi kita ga bahas akun2 twitter yang kayak poconggg dan drakula loh yah, bahasnya kali ini akun twitter yang sukarela ngasih informasi ke para followers nya dengan berbagai visi misi dan tujuan, *eh yang namanya sukarela bukan yah?

Karena lagi kuliah di jogja, jadi kita bahasnya akun yang ngasih info tentang kota jogja aja yah. Ya selain itu karena jogja itu kotanya kecil imut-imut tp ngangenin (aih, itu kata2 mas admin mana sih yah?? :D). Setahuku sih yang paling rame klo nyari hastag #Jogja di timeline *suka di RT jg* itu ya @JogjaUpdate (followers saat ini 80,238). Dia sistemnya kalo ada orang tanya silahkan DM aja, ntar akan di RT. Nah dari situ followers yg lainnya akan menjawab. Saat ini dia jg ngelahirin anak lagi yg lumayan rame namanya itu @JogjaLowker (followers saat ini 8,683). Dan masih banyak lagi seperti @InfoJogja (followers saat ini 40,348), @KulinerYogya (follwers saat ini 21,928) dan lain lain nya.

Nah kalau dibandingkan punya fanpage di facebook dengan jumlah fans yang mencapai ratusan ribu di facebook, lebih asyik an punya akun Twitter yang followers nya puluhan ribu. Tanya kenapa? karena kalau diliat-liat sih pengguna di twitter lebih aktif dan lebih real dibandingkan di facebook. Setelah ku baca2 dari beberapa surfei emang begitu, dan ditambah lagi yang paling mencengangkan ternyata rata-rata tingkat pendidikan pengguna di twitter itu lebih tinggi dibanding di facebook. *bahasa kasarnya pengguna twitter lebih terdidik dan real dari pada pengguna facebook

Abis itu ngelihat follwers akun twitter pribadiku, wah kok cuman tiga ratus yah? itu aja uda ketambahan orang2 yang ga jelas | ga kenal blas... Mungkin ini harus di tingkatkan, biar lebih popular di twitter. Tapi setelah melihat akun2 di twitter yang popular yang punya ratusan ribu follwers, ternyata harus hati2 dan ga bebas cuap-cuap harus jaim dan mikir2 dulu klo ngetwit maka keinginan tersebut saya urungkan. Ini jg setelah saya melihat pak mario tutup akun gara2 ricuh di timeline ngedebatin sebuah update twitt dari dia soal cewek yang ga pantes di jadikan istri.

Bicara soal cewek yang pantes di jadikan istri itu sangat relatif dan sesuai kondisi si calon suaminya. Soal cantik ga cantik itu sih relatif karena bukan cantik yg bikin lelaki cinta tapi cinta yang bikin cewek keliatan cantik *itu sih baru katanya, aku ga tau yg sebetulnya gimana. [sori soal cinta2an harus di potong sampai disini karena ga lagi bahas soal itu]

Jadi karena ga ada kerjaan dan lagi stress menghadapi tugas akhir, apa lah salahnya buat akun Twitter yang bisa kasih info tentang #Jogja. Apa kenapa tentang #Jogja lagi? bukannya sudah banyak tuh akun yg bagiin info jogja dari segala sudut pandang??? Iya suka-suka aku mo bikin apa :P

Salah satunya sih karena ai lop Jogja walaupun bukan kota kelahiran atau ada keluarga disini, tapi ini kan kota dimana aku sekolah eh kuliah :P kenapa sih kalian cinta jogja? apa yang kalian kangenin dari Jogja? [jawabannya akan di post pada postingan selanjutnya]

Mulai meracuni temen samping kamar kos yang udah punya fanspage dengan fans ratusan ribu di facebook, dia pun bikin tuh akun. Namanya bagus oi... aku ga mau kalah deh, bikin akun yg namanya ga kalah keren :D pengen tau?

silahkan lihat @visitingJogja dan @keJogja yah :D

Kedua nama akun twitter di atas sih namanya hampir2 sama, karena yg punya ide ngontrak dalam satu rumah. Intinya kita cinta Jogja dan kita pengen ngenalin jogja pada dunia hue hue hue. Suka rela aja deh, toh kita juga seneng ngetwitt trus banyak yang replay dan RT gitu :D jadi walaupun tuh kontrakan sepi, lagi sendirian malem2 dingin dan kelaperan, masih ada yang nemenin di timeline =))

Sampai jumpa di time line yah :)

Kenapa kamu memaksaKu?

Berbicara soal penggiat penggunaan software yg legal di Indonesia, tentu dilihat dari segi apapun perjuanganmu sangat berat bro. Yah karena semua orang sudah nyaman dengan itu semua, tapi tidak ada salahnya jika kita tetap mengajak, mengedukasi dan mempraktekan pada diri sendiri tentang penggunaan software yg legal.

Saat ini aku menjadi mahasiswa tingkat akhir di sebuah kampus *sebut saja kampus ungu*. Barusan saya menerima pengakuan dari salah seorang yang sangat berpengaruh untuk urusan IT di kampus ini. Bahwa dulu memang sudah ada usulan untuk migrasi ke software yang opensource *bilang aja linux dkk* namun hal itu tidak dilakukan karena pihak kampus sendiri tidak mau, karena sudah nyaman dengan software yang sudah ada. ya ini sangat berlawanan pada kenyataanya dikampus ini ada komunitas pengguna opensource software yang giat mengadakan kegiatan migrasi ke opensource software ke smp, sma dan pemerintahan. Kenapa kita lebih baik menggunakan software yang free atau opensource? *lain kali saja bahasnya yah*

Ya sepertinya sudah banyak rekan kami yang mencoba mengusulkan ke kampus untuk itu, tapi ya sudahlah jika mereka memang tidak mau. Ini beda kasus dan beda alasan jika pihak kampus memaksa kami agar menggunakan software bajakan.

Salah satu aturan yang mengglitik saya adalah mahasiswa tingkat akhir yang ingin mengumpulkan naskah skripsi harus menggunakan format .doc dengan format dan style yang sudah diatur.


"Aku gak menggunakan mikocok jadi ya aku bisanya pake .odt atau .pdf mbak, soale klo harus di rubah ke .doc format style nya jadi hancur".

"gak bisa mas, mau ga mau, dengan cara apapun mas harus ngumpulin .doc dan dengan format dan style yang sesuai aturan mas!"


Dan dengan enaknya mereka 'Memaksa' mahasiswa untuk menggunakan software bajakan itu. Dalam benak saya kenapa sih kok tidak dikumpulkan dengan format .pdf saja? Salah satu jawaban dari petinggi IT itu adalah, mungkin dari pihak perpus ingin menggunakannya lagi agar mudah di kopi dan paste dengan style yang ada atau ada penggunaan setelah data itu dikumpulkan di perpus.

Ya secara logis sih alasan semacam diatas dapat kita pahami dan mengerti. Dan saya sekarang harus menyusun ulang skripsi saya dalam mikocok word, dan yang paling saya benci adalah harus menginstall software bajakan itu.

Mulai jengkel saya frontal bertanya pada petinggi IT itu, "ah jangan2 pihak kampus ada kongkalikong nih dengan yang empunya mikocok?". "saya jamin ga ada mas, itu hanya bersifat teknis" jawab dia. "Mungkin ada aplikasi yg dibuat untuk kampus yang ngeharusin pake .doc dan jika klo pihak IT harus merubah nya agar ga harus pake .doc. dan sudah ada beberapa aplikasi yang dibuat pake dotnet gitu jadi capek klo harus build ulang"

Dalam hati saya, ya beginih klo bangsa indonesia itu. Jadi sepertinya bener apa yang dibilang pas TEDbandung kemaren, jadi "orang indonesia itu kebanyakan adalah orang yang pemalas makanya ga maju-maju". bicara soal malas saya adalah salah satunya :D *males klo harus nginstall software bajakan, dan nyusun skripsi ulang dalam format .doc*

Ini sebetulnya adalah hal yang sederhana dan tidak perlu diperbesar2kan, Namun sebagai kampus IT seharusnya mendidik mahasiswanya agar memahami apa itu arti sofware bajakan dan software legal :) dan seharusnya mendukung gerakan dari indonesia go opensource dong :D

Saya sendiri tidak jago kok dalam dunia linux dan opensource. Saya ga jago dalam peraturan dan bisnis dalam membuat kampus sebagai pohon uang... Namun saya paham betul jika orang-orang menggunakan software yg opensource yang gratis itu, bakal ngehemat uang :) jadi dari pada devisa negara dibayarkan ke mikocok tiap tahunnya, mending di berikan kepada orang2 yang punya ide dan usaha agar lebih menyerap tenaga kerja *tau sendiri kan, kemiskinan masih merajalela dan kebodohan masih membabibuta*

Ya bisa anda bayangkan, jika saat mahasiswa saja dididik untuk seperti itu... Ya tidak dipungkiri dan tidak lain, jangan salahkan klo para pns nya yg merupakan output dari para mahasiswa itu susah banget diajak pake software yg free itu.

Kesimpulannya adalah wasalamualaikum wr. wb. ^^