Bergaya di Jalan Masuk Candi Boko
Rencana berkunjung ke candi Boko sebenarnya sudah lama terdampar dalam angan-angan. Selain waktu yang sangat sulit dicari, semangat gowesnya emang lagi berkurang karena tertimpa tugas setiap harinya (sok sibuk kuliah). Jangan kira kampus swastaku memberikan mahasiswanya berleha-leha (sebenarnya waktu mengerjakan tugasnya lama, tapi kembali ke sistem SKS-sistem kebut semalam).
Planing berkumpul di kos syafii jam 5 pagi, dan langsung berankat ke candi Boko dengan harapan nanti pulangnya tidak terlalu panas (ada yg takut item kayak'e). Namun tidak di sangka dan di yana, ada seseorang yg uda di tungguin hampir sampai jam setengah enam belum nongol juga padahal seluruh anggota sudah lengkap. Siapakah dia?
Jalan pun masih sepi dan udara pagi kawasan jalan menuju prambanan menyegarkan tubuh yg sudah mengeluarkan keringat bercucuran. Kita berempat tidak tau dimanakah alamat candi Boko tepatnya. Hanya saja kemaren sudah bertanya pada teman klo candi boko itu sekitar candi prambanan dan kita putuskan langsung mengayukan pedals ke arah candi prambanan.
Bapak tua bersepeda ontel tua berada tepat di depanku dan dengan wajah sok kenal dan berbahasa jawa sangat halus ku sapa, "mbah, nyuwun sewu mbah... ajeng ten pundi? candi boko niku ten pundi nggeh mbah?". Begitu saja langsung to the point menanyakan jalan ke candi boko. Oke, sekarang kita sudah cukup diberi pencerahan oleh mbah sepeda ontel dan kami haturkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada mbah ^_^.
Sampai di pelataran candi boko, Kempat sepeda (3 neptune + 1 heits) diikat pada sebuah tiang untuk menyamankan hati agar tidak kepikiran sepeda trus sewaktu kami masuk ke candi. Jalan tangga yang naik menjadi jalan kami menuju pelataran atas candi boko. Sempat bingung mau masuk kemana setelah sampai di atas.
Si rina berpose dengan tiga neptune satu heits
"Mas-mas klo mo masuk loket tiketnya di sebelah sana", kata securiti berbaju hitam. Oke deh mas, saya langsung berlari untuk menanyakan harga tiket masuknya. Dan ternyata harga tiket masuk 12.500,- rupiah dan untuk satu kamera 5.000,- rupiah. Sempat berpikir lagi, apakah saya membawa duit????
Aha dan kita putuskan hanya duduk di pelataran nya saja, di bawah pohon beringin yang sejuk karena uang tidak berada dalam dopet yang tipis ini. Semoga kapan hari kita bisa masuk ke candi boko yah kawan :P
salam gowes selalu!
Naik tangga menuju Candi Boko
Wajah-wajah memelas karena tidak jadi masuk candi